February 02, 2021
DESCRIPTION
Sanento Yuliman mengkaji dengan cermat kritik seni lukis di Indonesia, antara masa 1930-an hingga akhir 1960-an. Ia mengamati isu-isu di dalam kritik, bentuk, sifat, dan cara menulis para kritikus. Penelitian semacam itu baginya berguna untuk mendorong pandangan baru di dalam kritik, menyingkirkan prasangka dan menghindari lingkaran masalah yang “begitu-begitu juga”. Pendeknya ia menghendaki perbaikan dalam menulis kritik.
Tiga isu besar yang diperdebatkan dalam kritik seni lukis adalah soal keindonesiaan, kerakyatan dan modernisme. Paham keindonesiaan tidak cuma satu, tapi beberapa. Akan tetapi, semua pandangan itu cenderung normatif. Isu kerakyatan timbul ketika fungsi sosial seni dipertanyakan, demi kepentingan sosio-politis. Adapun modernisme— dilandasi kebebasan, kreatifitas serta nilai perorangan—dalam kenyataan segera berhadapan dengan berbagai kritik, yakni kritik kultural, kritik sosial, kritik politis, dan kritik sosiologis.
Selain itu, ada masalah mengenai penyebutan aliran-aliran seni lukis akibat persentuhan dengan seni lukis Barat. Survei Sanento di buku ini membuktikan bahwa penetapan aliran umumnya dilakukan kritikus sambil lalu, tanpa penelitian dan pembandingan, tidak jarang sekadar “impresionisme impulsif” dari para kritikus subjektivis. Bagi Sanento, pengindonesiaan istilah untuk isme-isme yang sesuai dengan konteks perkembangan seni lukis kita amat penting. Pemecahan masalah-masalah ini dapat membentuk pengetahuan kita tentang seni lukis Indonesia, melalui klasifikasi dan sistematisasi.
Survei ke dalam penulisan kritik inilah yang kemudian ‘melahirkan’ Sanento Yuliman sendiri sebagai kritikus seni rupa terkemuka di Indonesia.
Buku ini merupakan seri ketiga dari serangkaian karya lengkap Sanento Yuliman setelah Estetika yang Merabunkan: Bunga Rampai Esai dan Kritik Seni Rupa (1969-1992) dan Pasfoto Sang Iblis: Bunga Rampai Esai Kebudayaan, Puisi, Karikatur, dan lain-lain (1966-1990).
TEAM
Penerbit: Gang Kabel
Penyunting dan esai penutup: Hendro Wiyanto
Esai pengantar: Aminudin T.H. Siregar
Penyelaras bahasa: Alpha Hambally dan Annayu Maharani
Perancang buku: Andang Kelana
Ilustrasi latar sampul:
Depan: Sanento Yuliman; Tanpa judul; krayon, pastel minyak, dan cat air di atas kertas; 55 x 29 cm (koleksi keluarga Sanento Yuliman).
Belakang: Sanento Yuliman; Tanpa judul; krayon, pastel minyak di atas kertas; 33,5 x 60 cm (koleksi keluarga Iman Sudibyo).